Senin, 01 April 2013

Tugas Softskill Artikel Pebankan



NAMA : DWI SAPUTRO
NPM      : 12210209

Lahir dan berkembangnya Bank di Indonesia

Pada 1746, zaman Hindia Belanda, bank yang pertama didirikan adalah Bank Van Leening, beralih ke 1824, berdirilah bank Belanda lainnya yaitu Nederlandsche Handel Maatschapij (NHM), proses nasionalisasi bank lainnya berlangsung pada 19 Juni 1951. Nasionalisasi dilaksanakan melalui pembelian 99,4 persen saham DJB senilai 8,9 juta gulden, setelah itu Rancangan Udang-undang Pokok Bank Indonesia diajukan ke parlemen pada September 1952, dan akhirnya dinyatakan mulai berlaku sejak 1 Juli 1953. Sejak itubangsa Indonesia telah memiliki sebuah lembaga bank sentral dengan nama Bank Indonesia.

Seiring perkembangan jaman Bank Indonesia mulai mengadakan progrom Kredit Pemilikan Rumah (KPR), pertumbuhan segmen bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun ini diperirakan masih tetap tinggi. Kondisi ini tidak membuat perbankan jor-joran menyalurkan kredit dan akan berhati-hati guna mengurangi risiko gagal bayar.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, tahun lalu kredit konsumer perseroan ditopang pertumbuhan KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Kredit KPR berkontribusi sekitar 61%  terhadap kredit konsumer ini tumbuh 49,1% dari Rp28 triliun menjadi Rp41,8 triliun pada akhir 2012. Sementara, KKB naik 17,8%  dari Rp17,6 triliun menjadi Rp20,7 triliun pada akhir 2012.

Pemerintah DKI Jakarta dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) tbk kembali bergandengan tangan dalam melayani kebutuhan masyarakat. Kali ini, kedua institusi tersebut bekerja sama melayani kebutuhan wajib pajak di Jakarta melalui layanan pembayaran pajak secara online (e-tax).

Penandatangan kerjasama keduanya telah berlangsung pada jumat (18/01/2013), di Lower Ground Senayan City Jakarta. Keduanya sepakat menyediakan e-tax sevice atau layanan penerimaan pembayaran pajak daerah secara online melalui layanan cash management. Disaksikan oleh gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Direktur Utama BRI Sofyan Basir, penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta, Endang Widjaja dan Kepala Divisi Hubungan Lembaga 2 Bank BRI, Agus Noorsanto. Hadir pula jajaran direksi BRI, pejabat dari kedua pihak dan beberapa unsur masyarakat.